"Hati-Hati di jalan" ucap sang bunda "Iya!" Jawab Zuan sambil berteriak juga sambil menyalakan motor di teras rumah.

Dijalan Zuan mengendarai motornya dengan kecepatan yang lumayan. Tentu saja dia tidak mau dihukum membersihkan toilet laki-laki yang baunya sangat luar biasa jika sampai terlambat.

Saat menuju ke SMP nya Zuan harus melewati sebuah gedung SMA dulu. Dan ia sudah dekat dengan SMA itu. Tanpa diduga ada seorang cowok SMA sedang menyebrang jalan didepannya. Zuan terkejut tentu saja, dia banting setir ke kiri untuk menghindari cowok SMA itu. Alhasil motornya oleng dan dia terjatuh.

"Aakhh!" Teriak Zuan kesakitan karena kakinya tertindih motor.

Cowok SMA itu juga sama terkejutnya, tapi dia dengan cepat membantu bocah SMP yang jatuh itu. Mengangkat motor lalu menghampiri si bocah.

"Dek! Gapapa?" Tanya cowok itu, ingin rasanya Zuan memukul kepala si cowok SMA. Makanya kalo punya mata dipake-_-

"Kaki gw sakit! Sshh." Zuan mendesis saat menggerakkan kakinya.

Cowok itu meraih kaki Zuan lalu meletakkan di atas pahanya, dia menggulung celana biru itu. Terlihat memar yang sudah membiru. Pasti ngilu.

"Ke UKS dulu ya." Kata cowok itu.

"Hah?" Hanya kata itu yang keluar dari mulut Zuan.

"Ke UKS." Ulang cowok itu sambil mengarahkan pandangannya pada wajah bocah SMP yang ada di hadapannya.

"SMP gue masih lumayan dari sini njirr. Masa ke UKS SMA sih?!" Ucap Zuan sambil pandangnya mengarah ke gerbang SMA di sana.

"Ya iya. Biar diobatin dulu, UKS SMA yang paling deket. Kalo kerumah sakit juga ngga jauh dari SMP." Cowok itu menjelaskan dengan pandangan yang masih mengarah ke wajah si bocah.

"Ya masa gw ke SMA sih! Baru kelas lapan juga!" Ucap Zuan nggak nyante.

"Ya terus maunya gimana? Mau kakinya sakit makin lama karna ga cepet cepet diobatin? Lagian bawa motor ga ati ati." Cowok itu mulai greget nih sama si bocah yang ngeyel.

"Ya enggak. Lagian gw ngebut tuh gara-gara mau telat! Ck udah telat beneran inim" Zuan berucap frustasi sambil menengadahkan kepalanya ke atas.