Manhattan's Sweetheart | Part 13 - The Feeling
MALAM ini Ashley Catalina resmi memutuskan untuk tinggal bersama pria paling berpengaruh dalam hatinya, yakni Cruz Aaron Marquez. Well, meskipun itu terdengar serius untuk tinggal bersama, tetapi Ashley memutuskan untuk hidup bersama Cruz di penthouse pria itu dengan segenap hatinya.
"Nah uh, ini kamar barumu, Sweetheart." Cruz memekik sembari mendorong pelang pintu di depannya bersama Ashley di sisinya.
Manik hazel wanita itu terpancar cerah, bibirnya melengkung dengan elegan seksinya. Menjelajah di setiap inci kamar berukuran luas tersebut dengan terperangah dan kebingungan terpatri jelas dari air mukanya. "Kau tahu aku tidak suka merah muda." Bibirnya menekuk melihat dinding kamar barunya didominasi warna merah muda.
Senyuman miring mengukir wajah Cruz. Lengannya bersandar di ambang pintu. "Well, itu terkesan manis, Catalina. Kau tidak selamanya akan hidup dengan apa pun yang kau suka, bukan? Ada saatnya kau harus melewati kebencianmu itu. Itu kurasa mulai dari sekarang."
Geez! Itu agak menyebalkan sebenarnya harus berada dalam ruang lingkup yang sama sekali tidak kau sukai. Namun, Ashley menelaah kata-kata Cruz. Pria itu ada benarnya. Tanpa banyak berdebat, Cruz menuntun Ashley masuk lebih dalam.
Ada sebuah ranjang, tirai besar jendela berwarna soft pink, ada juga karpet bulu yang tebal yang siap membuat kaki Ashley geli.
"Ada sesuatu yang lain." Cruz menarik pergelangan tangan Ashley menuju cermin besar.
Tangan-tangan kukuhnya melingkar di sekitar perut Ashley. Jaraknya terlalu dekat. Ashley dapat merasakan aroma citrus dari tubuh Cruz. Itu teramat maskulin. Mata hazel Ashley menangkap dua sejoli di depan cermin dan itu dirinya bersama Cruz.
"Aku memiliki sesuatu untukmu," kata Cruz berbisik pelan.
"Hm, apa itu?"
Dengan mengurai pelukannya. Cruz meraih sesuatu dari saku celana panjangnya. Sebuah kotak beludru muncul dari dalam saku celana pria itu sampai pria itu membuka isinya dan isinya ... itu luar biasa, memesona indah dan memancar mewah. Itu sebuah kalung zamrud.
"Demi Tuhan, ini indah!" Ashley terpukau. Jemari lentiknya menyentuh dengan hati-hati kalung mahal tersebut.
Cruz meraih kalung zamrud tersebut dan melingkarkan di leher Ashley. Dia pun berkata, "Jangan khawatir, keindahan kalung ini belum ada apa-apanya dari apa yang kau miliki, Catalina. Kau indah, dengan hatimu, senyummu, dan tubuhmu." Pria itu berhasil menyatukan kalung indah itu di seputar leher Ashley.
"Ini keren," kata Ashley hampir memekik senang. "teramat luar biasa." Sebuah kecupan singkat mendarat di pipi Cruz.
Cruz mengangkat dagunya. "Hanya di sana? Kau melewatkan yang di sini." Dia menunjuk ke arah bibir segarnya.
Ashley tertawa. Dia menggeleng. "Tidak, itu sudah terlalu banyak menerima banyak ciuman dari wanita lain. Kutahu itu, Bastard."
"Listen! Tidak ada ciuman yang paling luar biasa selain bersamamu."
Akhirnya, Ashley memutuskan tidak memberi Cruz kecupan. Wanita itu memutuskan untuk duduk di sofa panjang dekat balkon yang diikuti Cruz di belakangnya.
Mereka duduk di sepanjang sofa dengan Ashley berada di pangkuan dan pelukan hangat Cruz. Aroma lavender dapat Cruz cium dari rambut brunette Ashley.
"Jika, kau terlahir di dunia ini sebagai seseorang terkenal di bumi, kau ingin menjadi siapa?" Cruz bertanya menatap Ashley yang berada di bawahnya.
Ashley menggigit bibir bawahnya dan berpikir. "Beyonce maybe."
(Beyonce)
Dada Cruz bergetar, pria itu tertawa alhasil membuat Ashley bingung dibuatnya. Dia mendongak. "Kau tertawa? Aku tidak sedang bergurau di sini."
"Kupikir kau akan menjawab Hailey Bieber, Kylie Jenner, atau Selena Gomez." Cruz menarik senyum miringnya.
"Kenapa aku harus memilih salah satu di antara yang kau sebutkan tadi?"
Mengedikkan bahunya acuh tak acuh, Cruz berkata, "Kau bisa memiliki Justin Bieber dengan menjadi Hailey, aku pikir semua wanita akan suka jika memiliki tubuh dan bibir penuh seperti Kyile Jenner, atau kupikir kau ingin memilih Selena Gomez yang bisa tur ke berbagai dunia."
Ashley menautkan alisnya. "Kenapa dengan Byonce? Dia tidak takut apa pun dan aku menyukai itu."
Menopang dagu di bahu kanan Ashley, Cruz bertanya, "Memang apa yang kau takuti?"
Ashley menghela napas kasar. "Aku takut dengan banyak hal, aku rasa. Misalnya, aku takut sendirian karena ditinggalkan."
🌙🌙🌙
Jika, kau terlahir di dunia ini sebagai seseorang terkenal di bumi, kau ingin menjadi siapa?
Bisikin Didi dong, kalau Didi mau jadi Khadija atau Aisya deh ... oh iya, tambahan mau jadi istrinya Barack Obama ... eh tambah lagi, mau pengin ... ah gajadi😄
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Com