Truyen2U.Net quay lại rồi đây! Các bạn truy cập Truyen2U.Com. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Million Dolar | Part 2.2 - Scandal

Banner by youngkraken
.
.
.

Happy Reading
💎 read, feel, and fall in love 💎
💎 I love vote, but i hate boomvote💎

➖➖➖

“Crys, bisakah kau ke sini?”

“Tidak. Aku sibuk,” alibi ketika Crystal menjawabnya melalui sambungan telepon. Sejujurnya, Crhystal malas mengangkat telepon dari pria itu tapi, sepertinya pria itu tidak mudah putus asa. Bayangkan saja, Jack meneleponnya sebanyak 100 kali dalam lima menit. Well... Crhystal terpaksa mengangkatnya karena tidak mau log panggilan dalam ponselnya penuh dengan deretan nama Jack.

“Sayang sekali... sopirku sudah menjemputmu.”

Ting tong ....

Setelah Jack mengatakan kata-katanya didetik selanjutnya bel apartement Crystal berbunyi. Dia membukakan pintu apartemennya masih dengan tersambung dengan Jack yang setia meneleponnya.

“Apa maksudmu?”

“Siapa kalian?”

Bukan, bukan, kalimat terakhirnya bukan tertuju pada Jack yang berada di seberang sana melainkan, kepada dua pria berbaju hitam yang berdiri di depan pintunya.

Terdengar kekehan dari seberang sana dan Crystal mendengarnya. “Well... apa yang kau lihat itu adalah orang suruhanku, Crys.”

Heck! Apa katanya? Jadi dua pria di depannya adalah suruhan Jack?

Crazy! Aku tidak mengerti jalan pikiranmu, Jerk!” geram Crystal masih menatap dua pria di depannya.

Astaga... Jerk? Not bad. Itu panggilan yang bagus dan sepertinya aku mulai menyukai nama itu.”

Gila. Satu kata untuk menggambarkan Jack Marquez. Bukankah Crystal sudah mengatakan bahwa ia sibuk, kenapa ia masih memaksa dan bersih keras?

“Aku butuh bantuanmu lagi, Crys.”

Crystal menggeleng, meski Jack tidak dapat melihatnya tapi setelah itu ia berkata, “Tidak lagi.”

Crsytal berbalik badan dan siap untuk menutup pintunya lagi tapi, sayang sekali dua pria tadi langsung bertindak cepat menyeret Crystal. Bukan Crystal namanya jika tidak memberontak, ia sudah memberontak tapi, usahanya nihil, tetap saja ia masih berada dalam kendali dua pria asing itu dan membawanya ke dalam mobil. Well... ini namanya penculikan.

***

“Jadi kalian tinggal bersama?” Axe menatap Jack dan Crystal secara bergantian. Sejoli itu terlihat mesra. Bagaimana tidak? Lihat saja tangan Jack yang terus-terusan berada di pinggang Crystal. Jack terkekeh sembari menatap Crhystal dengan senyum kemenangan. Meski Crystal sempat memprotes tapi, tetap saja wanita itu akan menurutinya.

Flashback On

Apa-apaan kau? Ini namanya penculikan!” seru Crhystal begitu sampai di mansion milik Jack yang terkesan mewah.

Memiliki pekarangan yang luas dan memiliki rumput hijau. Bahkan, ketika memasuki mansion yang mewah itu Crhystal disuguhkan nama belakang Jack yang diukir di gerbang sana. Selain itu, tembok mansion itu 80% berbahan dasarkan kaca. Meski banyak interior rumah yang terkesan berlebihan dan abstrak tetap saja mansion itu sangat luar biasa.

“Aku suka melihatmu marah.” Jack melipat kedua tangannya di depan dada dengan senyum smirknya.

Well, jika pria biasanya lebih suka melihat senyuman dan tawa dari seorang wanita, lain halnya dengan Jack. Pria asal Kanada itu mengatakan bahwa ia lebih suka melihat Crhystal marah. Yeah, pria itu benar-benar gila. Untung saja, Crhystal tidak tertular.

“Aku akan pulang. Dan maaf dengan membantumu bukan urusanku lagi.” Crystal siap berbalik badan tapi, Jack berhasil menarik pergelangan tangannya dan tanpa diduga bibir sexy itu mendarat begitu saja di bibir ranum Crystal. Untuk beberapa saat Crystal membeku, otaknya tidak dapat berpikir, napasnya tercekat, dan jantungnya berdetak tidak karuan. Yeah, ciuman itu membuat sebagian kewarasannya hilang. Crhystal cukup sadar bahwa Jack masih berada di bibirnya dan sesekali menjilat dan memasukkan lidahnya. Damn!

“J!”

Untung saja suara itu menyadarkan semua saraf otak Crystal. Dengan cepat wanita itu mendorong Jack agar ciuman mereka terlepas. Well... mereka tidak seharusnya melakukan hal ini, wanita yang berada di belakang Crystal tidak sepenuhnya salah memergoki mereka bercumbu, mengingat mereka melakukannya di taman belakang.

“Axe?” Crystal mengerutkan dahinya mendapati wanita itu berdiri di belakangnya dengan tatapan terkejutnya.

Yeah, rencananya berhasil. Sebelum mencium Crystal, Jack melihat ada bayangan wanita. Dengan feelingnya ia langsung saja mencium Crhystal meski risikonya adalah Crystal akan marah besar.

Semua ini ia lakukan agar Axe sadar bahwa Jack tidak pernah dan tidak akan jatuh cinta dengannya. Dan Jack tidak ingin menolaknya secara tegas, karena wanita itu mudah menangis.

Flashback Off

Yeah, seperti yang kau lihat.” Jack mengedikkan bahunya.

Axe merasa bahwa keberadaannya hanyalah sebagai pihak ketiga diantara hubungan Jack dan Crhystal. Tapi, tujuan utamanya memang ingin mengambil hati Jack. Ia akan terus mengejar Jack sampai pria itu benar-benar sudah melepas masa lajangnya.

“Axe, kau di sini?” tanya Crystal. Meski, sebenarnya ia merasa canggung tapi, rasa canggung itu harus hilang segera.

"Iya, aku berpikir ingin mengambil Jack darimu, Crys.” Axe terkekeh.

Crhystal terkekeh canggung. Sweater-nya ia eratkan dan tersenyum tipis. “Silahkan saja, aku tidak keberatan.”

Crystal melihat rahang Jack yang mengeras diikuti dengan tangannya yang berada di pinggangnya semakin mengerat. “Kuharap kau menyesali perkataanmu, Darl.”

***

“Kau harus tinggal di sini untuk sementara waktu.”

Crystal menggeleng tanpa ragu. “Tidak,” tolaknya tegas setelah, Axe memilih untuk pergi ke kamar untuk beristirahat untuk perjalanan yang wanita itu tempuh beberapa jam lalu.

Jack tersenyum miring. “Aku tidak butuh penolakanmu, Crys.” Pria itu melipat kedua tangannya di depan dada. “Well... untuk menghindari kecurigaan mereka, aku ingin kau tinggal di sini mulai sekarang.”

“What the heck?! Are you crazy? Oh, c'mon, aku juga punya apartement.”

“Tidak masalah, aku akan membayar apartementmu yang berukuran sebiji kacang itu dan kau bisa tinggal di sini.” Jack tersenyum melihat raut wajah terkejut dari Crystal. Entah ia marah karena Jack mengatakan apartemennya kecil atau karena ia harus tinggal bersama Jack, tapi sungguh Jack suka melihat wajah penuh marah darinya. Biasanya, Jack selalu menemukan wajah kagum dan memuja dari seorang wanita, lain halnya dengan Crhystal. Wanita itu lebih banyak marah dan memberontak.

“Dan beranggapan bahwa kita sepasang kekasih? Oh, tidak! Mereka pasti beranggapan bahwa aku menggodamu dan menjadikan ku salah satu dari jalangmu? Tidak, terima kasih.”

Jack suka. Suka melihat Crystal menolak dan pada akhirnya akan menyerah juga.

Jack menggulung kemejanya sampai batas siku kemudian bibirnya yang merah berkata, “Well... anggap saja begitu.”

God, aku sudah banyak membantumu dan kali ini aku tidak ingin terlibat lagi.” Crystal menyipitkan matanya. “But wait, aku ingin tanyakan ini dan syukurlah aku ingat akan mengatakan apa.”

Jack menaikkan sebelah alisnya menunggu wanita berambut pirang di depannya berbicara lagi.

“Kau tahu berita itu, bukan? Maksudku, aku dan kau... aku tidak mengerti kenapa di sana mereka menuliskan “untuk kedua kali dan wanita berambut pirang” seingatku aku baru saja mengenalmu dan kita baru saja jalan bersama untuk kali pertama. Sekarang jelaskan!” Crystal melihat wajah santai dari Jack.

Seperti biasa pria itu seolah semua adalah hal sepele yang bisa dihadapi dengan semudah membalikkan telapak tangannya.

“Kurasa aku tidak perlu menjelaskannya.”

Kening Crystal melipat. “Kenapa? Tapi aku ingin kau memberitahuku,” kata Crhystal penuh penuntutan.

“Kenapa aku harus memberitahumu? Bukankah itu tidak penting untukmu?” tanya Jack sembari menaikkan alisnya yang tebal.

Crystal memutar bola matanya. “Benar juga. Baiklah... aku tidak akan mempersalahkan itu lagi.”

“Bagus. Sekarang kau tinggal di sini!”

Entah itu pernyataan atau pertanyaan Crystal tidak tahu. Sebanyak apa pun dan sekuat apa pun ia menolak pada akhirnya Jacklah yang akan menang.

“Tapi hanya beberapa hari tidak lebih,” kata Crystal mewanti-wanti. Ia malas berdebat lebih lama lagi dan pada akhirnya akan menguras tenaga. Setidaknya, ia akan tinggal untuk sementara bukan selamanya. Dan urusannya dengan Jack akan selesai.

***

Jangan lupa vote dan komennya, terima kasih.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Com