Truyen2U.Net quay lại rồi đây! Các bạn truy cập Truyen2U.Com. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Million Dollar | Part 4 - Paris in Love

Banner by youngkraken
.
.
.
💎read, feel, and fall in love💎
💎i love vote, but i hate boomvote💎

➖➖➖

He is perfect but he is mortal
-Million Dollar-


Pria berambut dark brown menempatkan posisi di tengah-tengah Julio dan Crhystal. Pria itu seolah tidak peduli dengan tatapan orang lain. Tanpa permisi, Jack mengambil kaleng soda dari Crhystal dan diminumnya dengan sekali minum. Bahkan, Rue--tangan kiri Jack tidak percaya apa yang dilakukan atasannya saat ini. Datang tanpa permisi dan menerobos masuk.
Jack sendiri tidak paham dengan apa yang ia lakukan. Namun, wajah Crhystal jelas tersirat menahan emosi dan membuat Jack menahan senyumnya.


Apartement yang seukuran dengan kandang kudanya ini benar-benar terlihat rapi. Well... jangan tanyakan kenapa Jack bisa mengetahui apartement Crhystal. Karena, jawabannya adalah ia adalah atasannya biodata dan riwayat hidup Crhystal jelas ia punya.

What? Kenapa kalian semua menatapku? Yeah, aku tahu aku tampan.”

What the hell! Crhystal tidak percaya, pria di sampingnya baru saja memuji dirinya sendiri.

Crhystal memijit keningnya.
Jack merangkul Crhystal dan mengecup pipinya sekilas. “Apa aku tertinggal jauh pestanya, Darl?”

Menjijikkan. Crhystal memutar bola matanya jengah dan mencoba melepaskan tangan kokoh itu dari pundaknya namun, hasilnya nihil.
“Lepas, Jack! Ada banyak orang di sini.”

“Sepertinya, Crhystal terlalu canggung. Bisakah kau melepas tanganmu?” tanya Julio santai tapi tetap saja ucapannya memancing emosi.

“Melepaskan tanganku?” Jack terenyak lalu terkekeh geli. “Katakan padanya, Rue... siapa aku...” Jack menyisir rambutnya ke belakang dengan jari-jarinya.

Rue mengangguk. Pria setengah abad itu berkata, “Mr. Marquez adalah calon tunangan Miss Crhystal  dan mereka akan bertunangan lusa mendatang.”

Jack mengangguk dan tersenyum kemenangan di sana. “This right.” Pria itu berseru dan bertepuk tangan sendiri. 

“Tidak bisakah kau lihat? Dia terlihat canggung.” Julio berujar sembari menatap Crhystal.

Tersenyum lalu, memiringkan kepalanta dan berujar, “Astaga... kau tidak peka, ya?” Jack mendengus. “Kurasa karena ada kalian kekasihku ini merasa canggung. Bisakah kalian meninggalkan kami berdua?”

Crhystal membelalakkan matanya tidak percaya. Jack mengusir tamu di rumahnya sendiri? C’mon! Siapa tuan rumah di sini?

“Apa kau mengusir kami?” tanya Julio tidak percaya.

“Rue!” seru Jack. Mendengar instruksi dari atasannya, pria setengah abad itu berjalan mendekati sofa dan menarik lengan Julio.

Julio memberontak. “Apa yang kau lakukan?” protesnya tidak suka.

“Saya hanya menjalankan perintah,” jawab Rue masih menarik Julio.

Julio bangkit berdiri dan menghempas tangan Rue dari lengannya. “Aku bisa sendiri.”

“Julio,” gumam Crhystal menatap pria itu yang kini sudah berdiri dan siap pergi.

Julio pergi dengan emosinya bersama Rue yang kini berada di luar.
Jack tersenyum menatap pria penganggu itu sudah keluar. Ternyata, masih ada satu penganggu lagi, yakni Anna.

“Dan kau, Nona?” Ada jeda sebelum kalimatnya terucap.

Anna, sahabat yang selalu mencela, menghina, bahkan memaki Jack Marquez, berbanding terbalik dengan sikap sebelumnya. Tersirat dari matanya, wanita berambut sebahu itu menatap Jack kagum tanpa berkedip. Seolah keindahan benar-benar terlukis dan terpahat sempurna di dalam paras Jack.

“Aku ingin menghabiskan malam bersama kekasihku. Kuharap kau tahu itu.”

Anna mengangguk dengan mata tak luput dari Jack. Crhystal tidak percaya, Anna-sahabatnya sendiri tersihir dengan pesona Jack secepat kilat. Hell! Memangnya apa lebihnya pria itu?

“Anna!” pekik Crhystal menggeleng. Seolah memberitahu pada sahabatnya untuk tetap di sana saja. Tapi, Anna untuk detik ini bukanlah Anna. Wanita itu tersihir dan menuruti semua ucapan Jack.

Setelah kepergian Anna, Crhystal mengeram dan langsung memaki bahkan menggerutu Jack. “Apa yang kau lakukan?!”

Bukannya mengindahkan ucapan Crhystal, pria itu berjalan-jalan menelusuri setiap sudut ruangan Crhystal. Menjelajahi dan mengamati dengan saksama isinya.

“Jack!” seru Crhystal dari belakangnya, mengekori Jack yang kini berjalan di daerah lemari pendingin.

“Ah, kau juga suka dengan soda?” tanyanya sembari mengambil sekaleng soda dari lemari pendingin.

“Itu minumanku!”

Mengambil posisi duduk di meja makan, pria itu menumpukan kedua kakinya di atas meja menikmati minumannya.

“Bisahkah kau sopan sedikit? Setidaknya kau menghargai tuan rumah di sini!” Crhystal berkacang pinggang.

“Sebaiknya, kurangi pergaulanmu dengan pria bermata minim itu.”
Bukannya menjawab, Jack justru berbicara melantur.

“Kurasa kau tidak ada hak untuk mengaturku, Mr. Marquez yang terhormat. Omong-omong, namanya Julio.”

Menatap tajam Crhystal, Jack seolah mengintimidasi wanita itu. Dan yeah, Crhystal baru menyadari bahwa pria itu memiliki tato burung elang di leher kirinya.

“Aku tidak peduli. Tidakkah kau pikir apa kata public?”

Crhystal memutar bola matanya. “Aku tidak peduli dan itu bukan urusanku!”

Jack berdiri dan mendekati Crhystal dengan ekspresi wajah yang sulit diartikan. Semakin dekat, mengikis jarak dan damn! Crhystal terpojokkan. Ia berada di depan lemari pendingin dengan jarak beberapa senti dengan Jack. Aroma napas mint tercium begitu segar menusuk indera penciuman Crhystal.

Memiliki lensa mata abu-abu, alis yang tebal, bibir yang merona, dan rahang yang keras. Damn! Kenapa Crhystal harus memuji Jack?!

Jack mendekatkan wajahnya dan berbisik di telinga Crhystal dengan nada seraknya yang semakin menggoda. “Just follow the story.”

Crhystal terkekeh dan mendorong dada bidang Jack agar menjauh dan tidak mengimpitnya. “Ini ceritamu, Jack. Bukan ceritaku.”

Pria beralis tebal itu mengangkat sebelah alisnya. “No... no... ini cerita kita, Crhys.”

Crhystal terkejut, namun detik selanjutnya wajahnya berubah masam. “Pergi dari sini!”

Bahu Jack yang kokoh itu mengedik dan melirik Crhystal dengan senyum jenakanya. “Well... kau baru saja mengusir calon tunanganmu.”

Iris biru kehijauan memutar malas. “Aku tidak peduli dan kau bukan calon tunanganku.” Crhystal menarik lengan Jack secara paksa.

“Baik... baik... aku akan pergi.”

Alhasil, Crhystal melepaskan tarikan tangannya dari tubuh Jack. Berkacak pinggang melihat pria jakung di depannya dengan alis yang terangkat sebelah. “Silakan, Sir. Pintu keluarnya terbuka lebar untuk Anda.”

Jack pergi. Pria itu benar-benar pergi setelah meletakkan kertas berbentuk persegi di mejanya.

Crhystal menatap lama kertas berbentuk persegi panjang berwarna abu-abu di sana. Well... itu cukup menarik perhatian Crhystal saat itu juga. Jujur, Crhystal sempat ragu untuk mengambilnya tapi, daripada ia penasaran lebih baik ia buka saja.

Pesta topeng? batin Crhysta membaca judul teratas yang ditulis dengan bolt di sana.

***


Bersiaplah, Rue akan segera menjemputmu. Kau akan menjadi Cinderella dalam satu malam, bersenang-senanglah dan pastikan dirimu cukup menarik di sana.

Crhystal membaca sederet huruf yang berada di atas kertas berwarna putih tersebut. Crhystal menemukan bok berwarna gold di depan apartementnya setelah pulang dari kerja sore tadi. Yeah, hari ini ia tidak lembur.

Awalnya, Crhystal berpikir pengirimnya dari Julio tapi, melihat kalimat menyebalkan ditulis di sana, Crhystal tahu siapa pengirimnya. Tentu saja bukan Julio.

Crhystal adalah wanita, dan wanita identik suka pada keindahan. Seperti sekarang ini, sebuah long dres berwarna merah dengan potongan dada rendah dan bawahan yang membelah di salah satu pahanya terbungkus rapi di dalam bok berwarna hijau tadi. Well... Crhystal akui, selera Jack menarik juga.

“Apa! Jadi dia mengajakmu ke pesta topeng?”

Wanita berambut sebahu itu langsung saja bangkit dari duduknya dan berjalan lurus ke arah Crhystal. Yeah, Crhystal sudah menjelaskan panjang kali lebar semuanya pada Anna, bermaksud mengadu pada wanita itu agar mencarikan solusi untuk keluar dari kehidupan yang ter sangkutpautkan dengan Jack Marquez.

Tangan Anna mendarat di bahu Crhystal dengan tatapan matanya yang lurus dan ekspresi yang sulit dibaca.

“Itu bagus!” serunya kemudian. “Oh, God! Kau beruntung sekali, Crhys.” Anna mengguncang-guncangkan bahu Crhystal.

Astaga demi bibir tebal Kylie Jenner, Crhystal ingin berteriak sekencang-kencangnya sekarang juga. Ia benar-benar tidak percaya, Anna yang dulu anti terhadap Jack Marquez kini, setelah malam kejadian di mana Jack datang, Anna selalu mendamba bahkan memuji Jack, berbanding terbalik dengan sebelumnya. Hell! Pria itu benar-benar memakai sihir.

“Kau harus berdandan dengan cantik. Jangan sampai kau mempermalukan dirimu di sana,” kata Anna sembari mendorong tubuh Crhystal agar duduk di meja rias.

“Sebenarnya, tidak perlu serepot itu... aku bahkan, hanya ingin memakai bedak dan lipstik saja.”

Ucapan Crhystal membuat Anna yang tadinya menyisir rambut pirang Crhystal mendadak berhenti dan menatap tajam Crhystal melalui pantulan cermin.

“Crhys, apa kau gila? Kau ke pesta bukan ke kedai? Astaga...”

Anna menghela napas panjangnya dan mengambil foundation. Tangannya dengan lihai mengambil make up dan mengoleskannya di wajah Crhystal dengan cekatan seolah merias seseorang adalah keahliannya.

Selanjutnya, jemari lentik itu kembali ke meja dan mengambil beberapa make up lainnya seperti, bedak tabur, maskara, pensil alis, blush on, lipstik, dan banyak lagi.

Bahkan, Crhytsal tidak dapat berkutik dalam kekangan Anna saat ini. Wanita itu benar-benar terlihat serius dari garis wajahnya yang sesekali mengernyit ketika memake over.

“Astaga... lihat siapa si Cantik ini?”
Anna tersenyum ceria melihat hasil tatanannya pada Crhystal. Well... tidak buruk, bahkan ia bangga dengan hasil make overnya. Crhystal terlihat cantik dan anggun menggunakan long dress merah itu dengan tatanan rambut yang menggelombang tepat jatuh di atas punggungnya.

Crhystal diam tidak berdeming menatap dirinya di pantulan cermin. Benar-benar tak menyangka bahwa wanita yang kini memakai long dress itu adalah dirinya sendiri. Oh, Tuhan... ia baru sadar bahwa ia juga cantik seperti model-model Victoria Secret.

Ting!

Bel apartementnya berbunyi.

“Sekarang Cinderella siap berangkat!” seru Anna menarik pergelangan tangan Crhystal.

“Anna, bisakah kau tidak menarikku?”

Wanita itu menggeleng. “Tidak...”
Sebelum benar-benar membuka pintunya, Anna berhenti dan menatap sahabatnya dalam. “Tenangkan dirimu, Crhys... kau cantik malam ini.”

Tersenyum tipis, Crhystal berujar penuh nada protesnya, “Aku tahu kau berbohong.”

Anna menggeleng cepat. “Sungguh, kau cantik malam ini. Sekarang, bersiaplah... malam ini ada di tanganmu.”

Crhystal mengangguk dan membukan pintunya. Terlihat pria setengah abad dengan setelan jas lengkap di tubuhnya.

“Selamat malam, Miss. Kau cantik malam ini,” puji Rue.

“Terima kasih, Rue.”

***

“Aku tidak tahu jika Jack mempunyai helikopter.”

Crhystal menaiki helikopter yang ekornya terdapat tulisan “Marquez” menandakan siapa pemiliknya.

“Apa Anda terkejut?” tanya Rue begitu membantu Crhystal naik.

Wanita berambut pirang itu mengedikkan bahunya. “Tidak juga, mengingat seberapa banyak kekayaannya.”

Pria setengah abad--Rue terkekeh. “Baiklah... selamat bersenang-senang.”

“Apa maksudmu? Kenapa kau masih di sana?”

“Aku hanya mengantar Anda sampai di sini.”

Crhystal mengangguk paham dan tersenyum tipis pada pria setengah abad itu.

“Ada bunga untuk Anda, Miss.”
Rue menyerahkan bunga mawar merah pada Crhystal.

“Untukku?” Kerutan di dahi Crhystal tercetak jelas bahwa wanita itu benar-benar terkejut sekaligus bingung.

Rue mengangguk. “Dari Mr. Marquez.”

“Apa?”

Memastikan bahwa telinganya sedang tidak bermasalah sekarang, Crhystal hampir saja berteriak. Jack memberinya bunga? Tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba pria itu memberinya bunga? Hell! Crhystal patut mencurigainya.

Rue terkekeh melihat raut wajah terkejut dari Crhystal. “Anda pantas mendapatkannya.”
“Sekali lagi terima kasih, Rue.”

Setelah helikopter diterbangkan, Crhystal melihat gedung dan lampu yang berkelap-kelip dari atas. Warna-warni dan indah seperti bintang.

Aku tidak sabar melihatmu, Miss Frozen. Setidaknya aku sudah memperlakukanmu seperti Anastasia. Tapi, tenang saja aku bukan Mr. Grey, karena aku lebih tampan darinya.

Tidak sadar Crhystal menarik kedua ujung bibirnya membawa secarik surat kecil yang terselempit di balik kelopak mawar merah itu.

-----

Note : Anastasia sama Mr. Grey itu tokoh dalam film Fifty Shades of Grey

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Com